- Back to Home »
- cinta , hadiah cinta , ibu »
- Hadiah Cinta
Posted by : Unknown
Sunday, February 2, 2014
cinta,
hadiah cinta,
ibu,
{[[''],['']]}
HADIAH CINTA
Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa telinga!
Waktu membuktikan pendengaran bayi yang telah tumbuh jadi seorang anak itu bekerja sempurna. Hanya penampilannya yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang kerumah dan membenamkan wajahnya dipelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu kehidupan anak lelakinya yang penuh kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak berkata "Seseorang anak lelaki besar mengejekku katanya aku ini makhluk aneh."
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun di sukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokan telinga untuknya, "Saya percaya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang mendonorkan telinganya" kata dokter. Kemudian, Orang tua anak lelaki itu mulai mencarisiapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkan pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu." Kami harus mengirimmu ke rumah sakit untuk melakukan operasi. "Namun, Semua ini sangatlah rahasia" kata sang ayah.
Operasi berjalan sukses. Seorang lelaki barupun lahir. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi sebuah kejeniusan. Ia menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. ia menemui ayahnya, "Yah, aku haarus mengetahui siap yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang bersar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya."
Ayahnya menjawab," Ayah yakin kamu tak akan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam saat ayahnya melanjutkan, "Sesuai perjanjian belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."
Tahun berganti tahun. Kedua orang tualelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tiba saat menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelakinya berdiri di tepi jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan berlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya, sehingga tampaklah... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.
"Ibumu pernah berkata, bahwa ia senang bisa memanjangkan rambutnya, "bisik sang ayah. "Dan tak seorangpun menyadari, bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikanya bukan?"
Sumber : www.inspirasijiwa.com